Resume FKMD II : Kiat Dan Kendala Media “Amatir” dan Penyebaran Informasi Melalui Radio

Kamis, 21 Januari 2016

15.00 – 17.30 WIB 

Dalam kegiatan penyebaran informasi atau diseminasi itu senidiri dapat dikatakan susah susah mudah. Ari (C2O) menceritakan bagaimana kiat dan kendala dalam media amatir di acara Urbanisme Warga pada Kamis, 21 Januari 2016 lalu. Baginya terkadang menjadi menarik dan menantang apabila terjadi suatu hal yang berada di luar praduga. Seperti apa yang telah dilakukan oleh C2O dari Surabaya. Apa yang mereka kerjakan adalah melibatkan banyak kegiatan dengan banyak orang. 10.000 hingga 20.000 orang perbulan mengunjungi website C2O ayorek.org. Mereka melakukannya tanpa digaji. Enam orang anak muda mengerjakan hal-hal tersebut lebih dari sekedar uang, namun loyalitas. Bagaimana mereka ingin menyebarkan informasi kepada publik, kepada banyak orang. Hanya saja menjadi sedikit hambatan di saat tidak adanya orang yang diidentifikasi secara khusus untuk menangani komunikasi. Perihal seperti itu menjadi kendala yang perlu diatasi dalam pengelolaannya.

C2O adalah perpustakaan yang relevan dengan keadaan hari ini. Ruang yang diciptakan oleh sejumlah anak-anak muda di Surabaya sebagai tempat untuk mencari referensi, berdiskusi, dan menjadi tempat untuk bertemu bagi orang-orang yang ingin berbagi. Didirikan pada tahun 2008, C2O bekerjasama dengan anggotanya mengumpulkan koleksi buku, film, dan media lainnya. Selain itu mereka juga mengembangkan penelitian dan kolaborasi aktif lintas disiplin antara anggota dengan individu maupun organisasi dari beragam latar belakang demi pembentukan pikiran yang lebih terbuka, kritis dan berdaya.

Beberapa program yang diinisiasi oleh C2O di antaranya:

  1. Surabaya Street Walker: Program jalan kaki untuk melihat kondisi kota.
  2. Conference and Festival: Festival kota dengan topik-topik tertentu mengenai kota.
  3. AyoRek: Berbagi pengetahuan tentang kota dari masyrakat Surabaya dan penyediaan direktori informasi mengenai Surabaya.

Kondisi yang sedang dihadapi setelah penciptaannya program oleh C2O adalah mengenai perawatan dan pengembangannya, diantaranya adalah:

  1. Pembaharuan informasi
  2. Penyesuaian dengan perkembangan sumber informasi atau media sekitar.
  3. Pengisian konten: terkait dengan materi, menjadwalkan posting, manajemen konten, mengontrol pengiriman konten, keharusan.

Pengembangan pengetahuan yang dibangun oleh C2O salah satunya gerakan berjalan kaki dan merekam gambar-gambar di beberapa lokasi di Surabaya. Seperti melakukan riset di lapangan sebelum mengkreasikan program yang dibuat sehingga kegiatan ini bisa memberikan sumbangan pengetahuan baru bagi para pelakunya.

Sebagai contoh terdapat satu keluarga di Surabaya yang menggeluti usaha potong rambut sejak tahun 1911. Melalui kegiatan jalan kaki tersebut teman-teman menemukan banyak pengetahuan baru di luar dugaan awal. Hingga kemudian masyarakat yang memfoto lokasi membagikan pengetahuannya mengenai apa yang di foto dengan dibagikan melalui media sosial untuk berbagi dengan banyak orang. Banyak hal-hal menarik yang dibagikan melalui pengetahuan warga mengenai gambar tersebut yang kadang tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Artinya bahwa informasi tersebut akan dikembalikan lagi kepada publik. C2O sendiri juga mengambil  beberapa referensi dan eksperimen dalam pengembangannya yang dilakukan untuk menarik perhatian banyak orang.

Program-program yang dilakukan oleh C2O banyak pula yang disebarkan melalui radio. Radio menjadi salah satu pilihan untuk penyebaran informasi. Pendengar radio umumnya bertujuan mendengarkan lagu-lagu atau musik, namun di sela-sela musik dapat disebarkan informasi dengan tidak membebani pendengar secara khusus. Beberapa informasi pun disebarkan dengan topik-topik tematik yang berhubungan dengan cita rasa lokal. Informasi yang disampaikan melalui radio pun biasanya dikemas dengan ringan dan dapat didengarkan sambil melakukan kegiatan lain. Artinya bahwa bagaimana peranan radio tidak hanya untuk hiburan ataupun berkirim salam, tetapi juga sebagai media untuk menyebarluaskan informasi dimana radio juga dapat menggabungkan testimoni dari masyarakat tentang sebuah ide maupun lokasi sehingga memunculkan pengetahuan-pengetahuan. Melalui radio, informasi akan disampaikan cukup sering dengan tujuan untuk memperbanyak penyebarannya. Radio akan menjadi media penyebaran yang efektif ketika informasi yang disampaikan biasanya sedikit namun membekas. Biasanya informasi yang disampaikan melalui on air pada radio akan digiring melalui online. Ini dikarenakan adanya pengaruh minat terhadap online yang tinggi dari masyarakat sehingga materi online mampu men-support materi on air dengan tambahan adanya visualisasi untuk berita online tersebut.

Akses-akses berikut juga kemudian didukung dengan penggunaan hastag, seperti pada pengelolaan kegiatan urbanisme warga yang menjadi berbeda yaitu dilakukan dengan memberikan #urbanismewarga dalam kegiatannya. Dalam lingkaran kecil, memang hal ini dilakukan oleh komunitas, namun perlu dilihat lagi apakah cara tersebut dilakukan oleh orang-orang di luar komunitas. Terkadang, ada kasus pada penggunaan #urbanismewarga tersebut menjadi penyalahgunaan juga. Hastag yang diciptakan sebagai kegiatan Urbanisme Warga justru digunakan pula oleh orang-orang yang berada di luar kegiatan itu, seperti berjualan.

Dari hal-hal tersebut dapat diihat begitu banyaknya media yang dapat digunakan, dimulai dari web, radio, media sosial twitter, facebook, bahkan bbm ataupun whatsapp. Penggunaan grup dengan media komunikasi whatsapp misalnya juga menjadi salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengkontrol kegiatan. Hal ini dapat dilakukan efektif untuk kegiatan dalam skala komunitas kecil, misalnya bank sampah, menjadi lebih mudah. Namun, apabila dibawa untuk kegiatan yang lebih luas skalanya, misalnya dalam hal kota, akan lebih kompleks kembali masalahnya dan perlu ada cara lain untuk mengatasinya. Saran untuk pengelolaan media diseminasi C2O yaitu dengan pengelolaan proyek tersendiri dengan orang-orang yang kompeten. Sehingga pekerjaan lapangan dan menggabungkan hasilnya perlu ditangani oleh orang-orang yang memiliki kemampuan yang kompeten.

(disarikan dari pertemuan yang diampu oleh Ari dan Maya (C2O) oleh Tim FKMD II)

Facebooktwitter

Leave a reply