Berbicara tentang Kampung Krapyak sangat lekat dengan aktivitas Festival Grebeg Subali. Festival ini menampilkan berbagai macam kebudayaan yang ada di Krapyak. Salah satu inisiatornya adalah Tri Subekso. Ayahnya adalah seorang tentara yang telah tinggal di Kelurahan Krapyak sejak tahun 1960.
Tri Subekso merupakan lulusan sejarah Universitas Dipenogero yang saat ini sedang melanjutkan studi S2 nya di jurusan Arkeologi Universitas IndonesiaLelaki kelahiran Semarang, 22 september 1979 ini sudah cukup lama terlibat di kegiatan kepemudaan di kampungnya. Lahir di krapyak membuat Tri Subekso berkeinginan menghidupkan kembali organisasi kepemudaan kampung yang sempat mati suri bertahun-tahun.
Berawal di tahun 1990-an ketika Kelurahan Krapyak masih menjadi satu dengan Kelurahan Purwoyoso dan Kembang Arum, terdapat kesenjangan pada kegiatan kepemudaan di sana. Kelurahan Krapyak sendiri memutuskan vakum sementara, baru pada tahun 2003 Tri 2003 Tri Subekso berinisiatif untuk mengaktifkan kembali kegiatan karang taruna yang sudah vaku selama tujuh tahun.
Selama berkegiatan di karang taruna, Tri Subekso dan teman-temannya membuat progam acara seperti pertandingan futsal antar RW dan komunitas yang ada di kelurahan serta pemutaran film di kampung. Selain aktif berkegiatan di kampung, Tri Subekso juga aktif di kegiatan kampus dengan bergabung di UKM kesenian jawa di kampusnya Universitas Diponegoro. Dengan berjejaring diluar kampung inilah yang membuatnya bisa mengajak teman-temannya untuk ikut andil dalam kegiatan karangtaruna di Kampung.
Pada tahun 2008, tepatnya pada acara sumpah pemuda Tri Subekso mengundang teman-temannya dari berbagai komunitas untuk menggelar pentas di kampungnya, seperti dari komunitas musik sampai teater. Pada tahun 2010 beliau memutuskan untuk mundur demi untuk regenerasi di karang taruna Krapyak. Namun, yang terjadi di lapangan karang taruna mengalami kekosongan lagi atau vakum, dan kegiatan-kegiatan di kampung pun diambil oleh orang-orangtua. Tri Subekso pun harus mengambil alih.
Tahun 2012 menjadi tahun dimana Kelurahan Krapyak lebih dikenal publik, dengan menggelar Grebek Subali. Yang sebetulnya adalah persmian gapura baru. Dan ketika ditahun 2012 ada peresmian gapura di RW 04, Tri Subekso dan beberapa warga mengemas peresmian gapura dengan grebeg Subali. Grebeg Subali juga menampilkan pentas seni dan pembuatan batik khas Subali.Grebeg Subali ini bertujuan untuk lebih menyadarkan warga untuk lebih guyub di kampung dengan acara tersebut. Dari situlah awal mula grebek Subali dikenal.
Kini, Tri Subekso sudah tidak menjabat lagi pada organisasi kepemudaan karang taruna. Namun, pembinaan terus ia lakukan. Berkarya, berkarya, dan berkarya. Ia berharap melalui acara seni seperti ini terbentuk jaringan mutualisme dari kampung dan komunitas.