pekakota.or.id – Ada yang berbeda dari cara Suyanto warga di RT-nya. Memimpin warga yang mayoritas adalah pemilik toko di area pertokoan Bubakan, tentu tak bisa dengan mudah untuk membuat mereka rutin bertemu setiap bulan. Namun, Suyatno tak mau ambil ambil pusing. Maka, ketika ada kepentingan yang mesti disampaikan ke warganya, dengan sigap, Suyatno menghampiri satu per satu rumah warganya untuk menyampaikan woro-woro.
Suyatno tak keberatan dengan hal tersebut. Suami dari Sri Cemani yang sehari-hari mengaku urip ning ndalan ini diuntungkan dengan pekerjaannya sebagai security, karena otomatis ia akan terus berkomunikasi dengan warganya saat berjaga.
Baginya cara itulah yang paling tepat untuk mengatur warganya yang memang hari-harinya sibuk dengan agenda mencari nafkah. Maka Suyatno tak ingin memaksa warganya mengadakan pertemuan rutin bila memang tak dikehendaki. Yang penting baginya, bila ada masalah yang ingin disampaikan, warganya bisa sesegera mungkin menghubungi Suyatno.
Suyatno belum lama terpilih sebagai ketua RT 1 RW 4. Baru dua tahun lebih. Pilihan jatuh ke Suyatno karena barangkali dialah warga asli Bubakan yang juga punya perhatian lebih pada tanah kelahirannya. Suyanto lahir pada 1 September 1965, hari yang keramat bagi sejarah Indonesia. Menyelesaikan sekolah di STM 5 Grafika, atau yang sekarang dikenal dengan SMP 38 Semarang. Kini hari-harinya disibukkan dengan pekerjaannya sebagai security THD Bubakan, bersama ketua RT yang lainnya juga, yaitu Sugeng.
Tak ada rintangan berarti dalam kepemimpinan Suyanto. Permasalahan di warganya tentu, karena memang di area pertokoan dan jalanan, tak lebih dari ribut-ribut karena ada warganya yang mabuk. Bawa masalah ke Forum Keamanan Polisi Masyarakat, urusan selesai. Selain itu, tak ada masalah yang berarti.
Meski warganya termasuk kurang memperhatikan perkumpulan rutinan, Suyanto bersyukur pernah berhasil mengadakan acara bersama warga yaitu Jalan Santai pada tahun 2013. Semua warga berpartisipasi. Ia pun bercita-cita tahun depan bisa menyelenggarakan acara serupa.
Suyanto tidak ingin terlalu serius dalam mengatur warganya. Asal aman, itu sudah cukup. Maka dalam memimpin warga, Suyanto cenderung mengutamakan keamanan. Yang lain bisa diatur. Namun jika diberi kesempatan berharap akan kemajuan di wilayahnya, Suyanto hanya berharap jalan-jalan segera diperbaiki, begitu juga dengan saluran air. Karena setiap hujan turun pasti meluber jadi banjir. ( Widyanuari Eko Putra)